MAKALAH
KIMIA FISIKA
Dampak
Pencemaran Bagi Kelangsungan Hidup
Oleh:
ROSMIATI
117795030
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lingkungan biasanya diartikan
sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism. Lingkungan
adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam
bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan
suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di
seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah
yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk
dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.

B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
sebab terjadinya pencemaran lingkungan?
2.
Bagaimanakah
dampak pencemaran bagi kelangsungan hidup?
3.
Bagaimanakah
cara pencegahan pencemaran lingkungan?
C.
Tujuan
1.
Mengidentifikasi
sebab terjadinya pencemaran lingkungan
2.
Mengetahui
dampak terjadinya pencemaran bagi kelangsungan hidup
3.
Menganalisis
cara pencegahan pencemaran lingkungan

PEMBAHASAN
A.
Sebab - sebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut
pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar
tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan
struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini,
maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi
menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
- Pencemaran tanah
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
Perubahan keadaan bahan kimia
yang tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik secara langsung
maupun tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia dan
mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium
air, untuk keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk
keperluan industri dan pertanian. Medium tanah, untuk
pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga, tempat tinggal dan sebagainya. Medium
udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa
udara di bumi ini tidak akan ada kehidupan.

Seperti diuraikan di atas bahwa
pencemaran lingkungan bukan merupakan masalah baru, melainkan sejak ada
kehidupan di dunia ini, masalah pencemaran lingkungan sudah ada. Proses
penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati) oleh
bakteri mengurai dapat menghasilkan gas-gas beracun dan mengganggu
kesejahteraan makhluk hidup. Debu-debu atau partikel-partikel zat yang
berterbangan di udara juga dapat menimbulkan pencemaran, iritasi mata, sakit
kerongkongan, sakit kulit, dan sebagainya. Di dalam lingkungan hidup kita ini
banyak bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar
tertentu. Sebagian bahan kimia diperlukan dalam jumlah yang besar,
sebagian lagi hanya diperlukan sedikit saja, tetapi bila digunakan lebih banyak
akan mengganggu kesehatan bahkan jiwa makhluk hidup.
Matahari merupakan sumber energi
yang sangat diperlukan untuk kehidupan, sangat diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman dan berguna bagi manusia. Tetapi energi matahari dengan intensitas
cukup tinggi dapat menganggu kesehatan, mata menjadi sakit, makhluk hidup bisa
mati tersengat energi matahari dengan intensitas yang tinggi. Api sangat
bermanfaat bagi kehidupan, untuk memasak, untuk penerangan, penghangat ruangan
dan masih banyak lagi, tetapi bila kehadiran api ini tidak terkontrol dapat
merusak dan membahayakan kehidupan. Lapisan ozon di luar stratofer dapat
melindungi makhluk hidup dari bahaya radiasi sinar ultra violet matahari,
tetapi bila ozon ada dalam atmosfer dapat mematikan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Uraian sebelumnya telah Anda
ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik ini ada yang
bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin,
ada yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat
sebagai racun dan berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun
tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang
kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya
kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar.
Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
- Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
- Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
·
Hasil pembakaran bahan bakar yang
terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
·
Pengolahan dan penyulingan bijih tambang
mineral dan batubara.
·
Proses-proses dalam pabrik.
·
Sisa-sisa buangan dari
aktivitas-aktivitas tersebut di atas.
Pencemaran lingkungan ini sudah
terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru abad 20
pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua
kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.
Faktor-faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia meliputi;
- Faktor Industrialisasi
- Faktor Urbanisasi
- Faktor Kepadatan Penduduk
- Faktor Cara Hidup
- Faktor Perkembangan Ekonomi
Faktor-faktor di atas saling
mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor
lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang sangat mengganggu
lingkungan hidup antara lain:
- Faktor Industrialisasi
o Pertambangan,
transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang
dapat digunakan.
o Pertambangan,
transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan energi.
o Sisa-sisa
buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di atas.
- Faktor Urbanisasi
o Pembukaan
hutan untuk perkampungan, industri dan sistem
transportasi.
transportasi.
o Penimbunan
atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping selama
proses-proses di atas.
- Faktor Kepadatan Penduduk
o Meningkatnya
kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
o Meningkatnya
kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
o Meningkatnya
kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
- Faktor Cara Hidup
o Penggunaan
barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
o Tuntutan
akan kemewahan.
o Pemborosan
energi.
- Faktor Perkembangan Ekonomi
o Meningkatnya
penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
o Meningkatnya
sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang kepentingan
dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.
Tabel 1
AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
Jenis Aktivitas
|
Hasil Samping yang ditimbulkan
|
|
1
|
Rumah
Tangga
|
Pembuangan
kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan
lain-lain
|
2
|
Transportasi
|
Pencemaran
Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk
jalan, dan lain-lain
|
3
|
Industri
dan Pabrik
|
Pencemaran
Udara, Pencemaran Air, Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan,
Pencemaran panas Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
4
|
Pertambangan
|
Pencemaran
udara karena debu, Pencemaran air,
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan
tanah, dan lain-lain.
|
5
|
Pertanian
|
Pencemaran
Air, Pencemaran tanah, Buangan kotoran, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
Tabel 2
SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA
No
|
Sumber
Energi
|
Pengaruh
pada lingkungan
|
1
|
Energi
Matahari
|
Pertambangan
bahan-bahan
galian
Pemanfaatan
tempat tinggal
|
2
|
Batubara
|
Pertambangan
Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran
panas
|
3
|
Pencemaran
udara karena pembakaran
Pencemaran
air
|
|
4
|
Gas Alam
|
Pencemaran
udara karena pembakaran
|
5
|
Pencemaran
udara karena radiasi
Pemcemaran
panas
Penumpukan
sisa buangan
|
|
6
|
Biomass
|
Penggunaan
tanah
Pencemaran
udara
|
B.
Dampak terjadinya pencemaran lingkungan
1.
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika
suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi
yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak,
serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan
kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada
saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada
pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah
dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif
akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
2.
Pencemaran
Udara
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan
bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin
diesel yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor
ozon yang semuanya merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 μm) dan ultrafine
(<0,1 μm) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah
terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke
sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan
akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US
Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk
digunakan sebagai dasar referensi.
- Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan
(terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor
kerentanan host (individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih
mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan
pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara
dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke
saluran pernapasan saja.
Berikut ini
beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala
penyakit:
• Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya
akibat PM atau ozon.
• Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic
hydrocarbons).
• Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting
intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
- Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
Particulate Matter
(PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10
(termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi
besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan
kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan
rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru
obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes.
- Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat
reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile
organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi
inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular.
Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru.
Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat
meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
- NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting.
Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil.
Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan
kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) .
- Tingkat pencemaran udara di Indonesia
Pencemaran di Indonesia sudah mencapai tingkat yang
membahayakan karena menurut hasil studi menyebutkan bahwa Indonesia adalah
Negara dengan tingkat polusi tertinggi ketiga di dunia, bahkan di world bank
menyebutkan kota Jakarta sebagai salah
satu kota yang memiliki kadar polutan atau partikulat tertinggi di bawah
Beijing, new delhi, dan meksiko city. Untuk tingkat nasional, jawa barat adalah
wilayah dengan polusi tertinggi di Indonesia, menurut paparan dari pengkajian
ozon dan polusi udara LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional )
Secara keseluruhan, penyebab tertinggi pencemaran
udara di Indonesia, berasala dari emisi transportasi, yaitu sebanyak 85 porsen.
Hal ini terjadi karena percepatan kepemilikan kendaran bermotor yang
menghasilkan emisi gas buang berkualitas buruk, sangat tinggi, selain itu,
kebakaran hutan dan industri juga ikut mempengaruhi pencemaran udara
3.
Pencemaran
Air
Karakteristik
air bersih, jika ditinjau
Secara umum :
Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara fisik :
Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara kimia :
a. PH
netral (bukan asam/basa)
b. Tidak
mengandung racun dan logam berat berbahaya.
c. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO,
TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan
pemerintah setempat
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen
lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran
air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkanya
Sumber pencemaran air yang paling umum
adalah :
–
Limbah Pemukiman
–
Limbah Pertanian
–
Limbah Industri
Limbah Pemukiman
• Sampah
organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
• Penggunaan
deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi
proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan
yang menyebabkan pendangkalan.
Limbah Pertanian
• pemakaian
pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan
dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
• Limbah pestisida mempunyai
aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar
dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan,
udang dan hewan air lainnya
Limbah Industri
Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3,
yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan
atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
a.
Sumber Limbah Cair
•
Limbah cair domestik
terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit,
tempat” umum, lalu lintas, dll. BOD5 (biological oxygen dmand)
•
Limbah Cair Industri
adalah limbah yg berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah industri
relative bervariasi tergantung dari bahan baku
yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan
selama proses produksi.
•
Limbah Cair Pertanian
berasal dari buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke saluran drainase atau
meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat kekeruhan BOD5, COD
,pH . tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
•
Limbah Pertambangan
berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi diarea pertambangan misalnya
tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan BOD5,COD,pH,
tetapi juga kadar kimia yg digunakan dalam proses penambangan.
b.
Karakteristik
limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair
dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan.
•
Kualitas limbah cair diukur terhadap
kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg diukur antara lain sebagai
berikut:
•
Parameter fisik
berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan total,padatan
tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
•
Parameter kimia
selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan kadar bahan organik
dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas, nitrogen organik,
nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas
(H2O,CO2,O2, dan CH4)
•
Parameter biologis
juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per millimeter dalam
air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri golongn
Coli..
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba
patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar
penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak
cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector
penyebar penyakit
c.
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam
saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air
mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
Akibat
dari pencemaran air adalah:
·
air tidak dapat dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan
maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya
pengoperasian & pemeliharaan sungai.
·
air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
d.
Dampak pencemaran air terhadap
kesehatan manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan
manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali
pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media
penyalur ataupun penyebar penyakit..
- Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air akan terganggu
akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam
air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut.
C.
Cara
Pencegahan Pencemaran lingkungan
- Pencemaran lingkungan pada tanah
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi.
Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).
Pencegahan
dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang,
apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah
tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan
pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran
terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan
penanggulangan.
Langkah Penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan
penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya
mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan
pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami
dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah.
Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik
yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas
kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara
pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan
(seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar
rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan
dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah
menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur
agar pH asam berkurang.
2.
Pencemaran lingkungan pada Air
- Membuang sampah pada tempatnya
- Penanggulangan limbah industri
- Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Proses Pembersihan Diri dalam Air Sungai
•
Apabila kualitas air sungai telah
kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya pencemaran air, maka di
katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
•
Proses pembersihan atau pemulihan diri
air sungai adalah proses penguraian bahan organik, maupun kontaminan lainnya
yang ada di dalamnya secara alamiah melalui proses fisik, kimia, &
biologis..
•
Proses pemulihan diri ada beberapa
proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan, penyaringan, kimiawi dan
biokimia.
•
Proses pengenceran
: Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena adanya
penambahan jumlah air di dalamnya.
•
Proses pengendapan
: mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai karena gaya gravitasi bumi.
•
Proses kimia
yang terjadi biasanya di sebabkan karena adanya reaksi oksidasi, reduksi dari
senyawa kimia yang ada dalam sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang
stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
•
Proses penguraian bahan organik
ini memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme Oksigen terlarut tersebut karena
di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik, maka kadar oksigen tersebut akan
berkurang.
Dengan demikian melalui
proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan penyaringan,
Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di sebut daya
pembersihan diri sungai

BAB III
KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan sangat berbahaya
bagi kelangsungan hidup makhluk dibumi, dapat berakibat terhadap kesehatan
manusia, tatanan kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang terkena pencemaran.
Terjadi dalam jangka pendek antar seminggu sampai setahun, dan jangka panjang
20 tahun lebih.
Dampak pencemaran
lingkungan memang tidak bisa langsung dirasakan tapi dalam jangka waktu yang
relatif lama dapat terlihat nyata seperti unsur kehidupan yang mengalami
perubahan akibat, tumbuhan yang subur menjadi layu dan gersang. Pertumbuhan
hidup para hewan yang akhirnya menyebabkan kepunahan. Kondisi kesehatan manusia
pun menurun dan meningkatkan jumlah kematian, banyak penyakit baru yang muncul.
Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara, dan nilai estetika mengalami perubahan
yang menyedihkan. Bahan pencemar yang terdapat dalam berbagai pencemaran
ternyata memberi dampak serius satu atau lebih unsur dari lingkungan.
Berdasarkan medium fisik
lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu Pencemaran
tanah, Pencemaran udara dan Pencemaran air
![]() |
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan- terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar